Peramalan permintaan: bagian dari koordinasi logistik Koordinasi logistik Koordinasi logistik berkaitan dengan identifikasi persyaratan pergerakan dan penetapan rencana untuk mengintegrasikan keseluruhan operasi logistik. Diperlukan koordinasi untuk membangun dan menjaga kelangsungan operasional. Di dalam tiga area operasi logistik, terdapat keadaan pergerakan yang sangat berbeda sehubungan dengan ukuran pesanan, ketersediaan inventaris, dan urgensi pergerakan.
Fungsi utama koordinasi logistik adalah untuk merekonsiliasi perbedaan ini. Manajemen logistik Untuk mengoordinasikan kegiatan logistik, ramalan dan pengalaman saat ini yang diperoleh dari pemrosesan pesanan harus disintesis secara ideal. Sintesis ini disebut sebagai perencanaan operasional. Rencana operasional mengintegrasikan apa yang mampu dilakukan perusahaan dengan apa yang diputuskan manajemen untuk dicoba di masa depan. Rencana tersebut menetapkan bagaimana perusahaan akan menggunakan sumber daya yang tersedia selama periode tertentu. Periode waktu yang dicakup oleh rencana operasional bervariasi tergantung pada perusahaan. Misalnya, pembelian dan penjualan untuk pengecer biasanya berlangsung singkat, sekitar 30 hingga 90 hari, dan terkait erat dengan periode musiman dan liburan. Sebaliknya, rencana produksi untuk perusahaan manufaktur seringkali merinci kemampuan pemrosesan dan perakitan alternatif dan menjadwalkan pemanfaatan kapasitas spesifik selama periode satu tahun dengan ketentuan bahwa tidak ada perbedaan besar yang dialami antara aktivitas penjualan yang diperkirakan dan yang berpengalaman. Poin utama adalah bahwa rencana operasional memberikan arahan manajerial kepada perusahaan secara keseluruhan dan merinci kegiatan logistik tertentu.
Lingkup kegiatan logistik: Peramalan Aktivitas lain yang penting untuk bidang logistik adalah peramalan persediaan. Perkiraan yang akurat tentang persyaratan persediaan dan bahan serta komponen sangat penting untuk pengendalian inventaris, efisiensi produksi, dan kepuasan pelanggan. Hal ini terutama berlaku dalam organisasi yang menggunakan pendekatan JIT atau perencanaan kebutuhan material (MRP) untuk mengendalikan inventaris. Personel logistik harus mengembangkan prakiraan inventaris bersamaan dengan prakiraan pemasaran permintaan untuk memastikan bahwa tingkat inventaris yang tepat dipertahankan.
No comments:
Post a Comment